Tampilkan postingan dengan label Belajar Fotografi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Belajar Fotografi. Tampilkan semua postingan

Kamis, 30 Juni 2011

Tips Menangkap Senja


Memotret suasana senja merupakan hal yang digemari peminat fotografi. Jika ingin foto maksimal coba tips berikut ini.
  1. Datang ke lokasi lebih awal, lakukan observasi di sekeliling lokasi, apakah ada yang unik dan bisa memperkuat foto? Sesudah itu tentukan sudut pemotretan. Kejelian melihat hal-hal yang unik menjadi salah satu kunci bagus tidaknya foto.
  2. Gunakan mode metering spot kalau memakai kamera SLR (single lens reflecx), atau mode scene sunset/sunrise jika menggunakan kamera saku.
  3. Coba ubah setting white balance dari auto ke cloudy untuk mendapatkan foto sunset yang lebih kuat.
  4. Gunakan kaki tiga (tripod) agar dapat memotret dengan kecepatan rendah.
 Sumber : Media Indonesia, Edisi hari Minggu, 19 September 2010

Rabu, 22 Juni 2011

The Camera has One ‘Eye’

Unlike humans, the cameras we use do not have binocular vision. Their pictures are not threedimensional. They do not photograph from two points of view. So when we want to show depth in a scene we are photographing we have to imply it through devices such as the use of converging lines, changes in scale or changes in tones aided by lighting. To help you see more like the camera does, close one eye to forecast the camera’s two-dimensional way of imaging.

Most Photographs Capture Just One Moment In Time

When things are active in front of the camera your choice of when to take the picture often ‘sets’ someone’s momentary expression or the brief juxtaposition of one person to another or their surroundings. Capturing the peak of the action often produces photographs that are frozen moments of time.

There is often a decisive moment for pressing the button that best sums up a situation or simply gives a good design. You need to be alert and able to make quick decisions if you are going for this type of picture. Once again, the camera cannot think for you.

The Camera does not Select

When we look at something we have an extraordinary ability to concentrate on the main
item of interest, despite cluttered surroundings. Our natural ‘homing device’ includes turning the head, focusing the eyes and generally disregarding any part of the scene considered unimportant.

Talking to a friend outside their house, you hardly register details of the building behind, but the camera has no brain to tell it what is important and unimportant. It cannot discriminate and usually records too much – the unwanted detail along with the wanted. This becomes all too apparent when you study the resulting photograph. Drainpipes and brickwork in the background may appear just as strongly as your friend’s face . . . and how did that dustbin appear in the foreground?

Using the viewfinder – framing up

Experienced photographers often make a rough ‘frame’ shape with their hands to exclude surroundings when first looking and deciding how a scene will photograph.

Similarly, you can carry a slide mount, or a cardboard cut-out, to look through and practice ways of framing up your subject. When you come to buying a camera, it is most important to choose one which has a viewfinding system you find clear and ‘comfortable’ to use, especially if you wear glasses. After all, the viewfinder is a kind of magic drawing pad on which the world moves about as you point the camera – including or cropping out something here; causing an item to appear in front of, or alongside, another item there. Digital cameras have the added advantage of often allowing you to frame your pictures on the camera’s inbuilt LCD screen as well as through the viewfinder.



Rabu, 15 Juni 2011

Menekan Shutter

Waktu kita menekan tombol shutter, semuanya kita yang menentukan, bukan orang lain. Mulai dari objek, komposisi, cahaya, hingga angle.

Senin, 06 Juni 2011

Belajar Foto-jurnalisme, KFK (Klinik Foto Kompas) Tempatnya

Pernah nonton film “Flag of Our Father“ besutan sutradara Clint Eastwood? Film ini bercerita ihwal fakta di balik sebuah foto jurnalistik karya Joe Rosenthal. Jika Anda jeli, satu scene di film ini menjelaskan bahwa foto monumental itu tak sekedar hasil “on the right place at the right time”, bukan cuma untung-untungan. Di workshop Klinik Fotografi Kompas 20 Maret kemarin, Arbain Rambey dan Julian Sihombing menjelaskan gamblangnya.

Fotografi jurnalistik menjadi istilah yang membumi, mudah dicerna, dan tak bikin dahi mengkerut dibawah asuhan dua jurnalis foto senior harian KOMPAS itu. Dengan gaya bahasa yang ringan disertai presentasi hasil karya dan foto-foto pembanding sebagai contoh kasus, Arbain dan Julian berhasil mengatasi hambatan “ya gitu deh, Anda bisa merasakannya sendiri” yang biasa muncul saat transfer ilmu fotografi.

Spesialisasi Fotografi dan Non Fotografi

Fotografi (dari bahasa Inggris: photography, berarti gambar cahaya. Fotografi adalah melukis dengan cahaya.

Fotografi berarti metode untuk merekam gambar (foto) dari suatu obyek melalui pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut: pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat.

Jumat, 03 Juni 2011

Tidak Ada Kamera Terbaik

Tidak ada kamera dengan merek terbaik di dunia. Jika ada maka setiap orang di dunia akan beramai-ramai membeli kamera tersebut dan kamera yang lain menjadi tidak laku. Intinya adalah the man behind the camera atau kemampuan orang yang mengoperasikannya.

Namun bagaimana bagi mereka yang tidak mampu membeli kamera SLR (Single Lens Reflex) yang harganya relative mahal mencapai empat jutaan sebagai harga minimal?

“Tidak masalah, sebuah foto itu yang penting mempunyai misi dan tujuannya jelas selain itu ia juga bisa bercerita. bagi Anda yang pemula, pocket camera bisa menjadi sebuah alternatif”.

(Arbain Rambey)

4 Elemen Penting dalam Memotret

Ada minimal empat elemen penting dalam dunia fotografi yang harus dipahami yakni teknis, komposisi, angle (sudut pandang), dan moment (waktu kejadian). Namun dari keempat hal penting di atas yang tidak kalah penting adalah jangan malu untuk mencoba. Mencoba untuk bereksperimen dengan hasil jepretan kita.

(Arbain Rambey-Fotografer)

Tip Memotret Makro Lewat Alat Bantu dengan Kamera Digital Saku


Nyamuk, lalat, kepik, semut, capung, dan mahluk kecil lainnya tampak ganteng difoto close up, asalkan Anda tahu caranya.
Artikel ini ditulis oleh Joko Nuswantoro, saya temukan di situs fotografer.net, selamat mencoba.

Berikut akan saya coba berikan satu trik untuk satu tingkat memaksimalkan penggunaan kamera digital saku (potret jenis makro).

Rabu, 01 Juni 2011

Pre Wedding Photografy Guide -Mostly Mistakes to Avoid

About Prewedding Photography
You must be agree with me people only do the wedding once in a life times, also with the pre-wedding. Because of this is the way you as the customer deserve very attention it goes perfectly on your most special day.

Selasa, 31 Mei 2011

Rahasia Memotret Lebih Baik dengan Mengenali Dasar-Dasar Fotografi

Setelah membaca tip ini Anda tidak akan menjadi pemenang lomba foto, tapi hal yang memungkinkan adalah Anda menjadi lebih baik dalam memotret, setidaknya paham dasar-dasar fotografi secara garis besarnya.

Fotografi memang bukan segalanya tentang kamera, namun kamera adalah alat untuk meminjamkan mata pemotret kepada penikmat foto. Maka, sekiranya perlu mengenal dan memahami bagaimana kamera bekerja.

Senin, 30 Mei 2011

Resep Foto Bagus

Foto bagus adalah foto yang menampilkan objek apa adanya. Foto bagus adalah foto yang berisi pesan. Pesan dalam foto bisa berisi pernyataan : ”Inilah Bulan Sabit”, atau judul yang lebih puitis “Bulan Sabit di Awan".

Resep untuk foto bagus : "Sebuah latar depan, sebuah latar belakang, dan tidak ada yang lain (lagi)".

Kurangi jumlah objek yang akan dibidik, mendekatlah pada objek foto atau gunakan zooming, dan terakhir hilangkan elemen nggak penting dengan photoshop (jika perlu).

Minggu, 29 Mei 2011

Mata Kamera

Mata kamera mampu merekam keindahan secara abadi. Meskipun demikian keindahan alam yang murni mustahil dipindahkan ke dalam foto. Hanya sebagian kecil keindahan yang mampu ditorehkan mata kamera.

Foto tidak mampu menyajikan keindahan alam yang persis sama dilihat lewat panca indra manusia. Tempias karena percikan hujan deras, jernihnya bulir-bulir embun di pagi hari, birunya awan, eloknya lukisan pelangi, dan sebagainya.

Jumat, 27 Mei 2011

Moment Tepat Bikin Foto Lebih "Bernyawa"

Moment ialah saat-saat di mana objek dapat berpindah tempat, berubah sikap, melakukan gerakan-gerakan tangan, kaki, atau kepala. Masing-masing gerakan ini membentuk gerakan objek beragam.

Moment yang dituju pemotret adalah moment yang menjelaskan lebih nyata, lebih deskriptif, apa yang dilakukan objek pada waktu itu. Ini menciptakan komposisi yang lebih menarik, sehingga sanggup merekam sisi terbaik dari objek.

Kamis, 26 Mei 2011

Portfolio Seorang Fotografer

Seorang fotografer atau kreatif maker harus merelakan waktu dan segenap tenaganya untuk menyusun portfolio dengan keragaman gagasan sebagai dasar kekuatan untuk menjual dirinya ke pasar komersial. (Jerry Aurum- Fotografer)

Minggu, 22 Mei 2011

Menjawab Tiga Pertanyaan Utama Fotografi

Ada tiga pertanyaan yang paling sering diajukan dalam dunia fotografi saat ini. Ketiga pertanyaan itu adalah, pertama, apa merek kamera terbaik? Kedua, kalau saya mau menekuni fotografi, kamera apa yang cocok saya beli sekarang? Dan, pertanyaan ketiga adalah, berapa lama waktu yang diperlukan untuk belajar fotografi dari nol sampai mahir?

Jumat, 20 Mei 2011

Panduan Membeli Kamera


Untuk para pemula, tak harus memaksa diri membeli kamera SLR (Single Lens Reflex) atau DSLR. Beli saja kamera digital saku yang ada pilihan setting manual :speed, diafarma dan ISO. Seorang teman yang jago motret menyarankan : "Bob, buat belajar pilih kamera digital saku Rollei, buatan Jerman. 12 MP, hasil jernih dan tajam, ideal motret macro (benda yang mungil-mungil), harga terjangkau; berkisar antara 1,5 juta rupiah.

6 Aturan untuk Menghasilkan Foto yang Baik

Sebuah foto mewakili 1.000 kata-kata. Buatlah foto yang "bernyawa". Ada idiom yang bilang :"Make a picture not just take a picture."
Inilah 6 aturan penting yang harus Anda dilakukan untuk menghasilkan foto yang baik.

1. Kamera dan Perangkatnya
Kamera digital saku atau kamera professional harus benar-benar dikuasai penggunaannya oleh pemotret. Baca buku petunjuknya, gunakan metode trial and error untuk mengenal kamera tersebut, bacalah majalah fotografi, bergabunglah dengan komunitas fotografer untuk terus belajar tentang fotografi, perbayak jam terbang dan belajarlah dari kesalahan-kesalahan Anda.




2. Cuaca

Sesuaikan scene position (fitur yang ada di kamera digital saku) dengan cuaca pemotretan. Jangan memaksa memotret jika cuaca sangat tidak mendukung. Cuaca dalam memotret terdiri dari berbagai kondisi di antaranya:
-Hujan
-Mendung
-Berkabut
-Terik
-Dan sebagainya

3. Waktu
Waktu terbaik untuk memotret (di luar ruangan) adalah :
- Antara pukul 05.00 s/d 08.00 WIB
- Antara pukul 16.00 s/d 19.00 WIB

4. Tentukan Objek
Sebelum memotret, tentukan objek foto. Apakah potret bangunan, kendaraan, aktivitas benda bergerak, aktivitas benda diam, orang, pemandangan. Minimalkan elementer yang tidak penting. Jangan memotret “sampah” .

5. Arah Cahaya
- Cahaya dari depan : Objek menghadap langsung ke Matahari dan pemotret membelakangi Matahari. Detail wajah terekam baik, kekurangannya wajah objek terlihat berminyak.

- Cahaya dari samping : ideal untuk sebuah potret close up.

- Cahaya dari belakang : Latar terlihat lebih terang, wajah objek menjadi gelap, solusi tambahkan fill in flash untuk penyempurnaan pada wajah objek. Cahaya dari belakang (backlight ini dapat membuat foto siluet. Matikan flash, pilih latar belakang yang sederhana, dan tidak terlalu ramai, pilih moment yang tepat, lalu tekan shutter).

- Cahaya dari atas : Matahari tepat di atas kepala objek, efeknya objek seperti memakai kacamata (ada bayangan lingkaran di matanya). Gunakan fill in flash untuk menghilangkan bayangan tersebut.

-Cahaya tidak langsung : Objek berfoto di bawah bayangan pohon atau gedung, detail warna menjadi lebih baik.

Semoga tips ini bermanfaat. Selamat memotret, membekukan suatu peristiwa dalam keabadian.