- Datang ke lokasi lebih awal, lakukan observasi di sekeliling lokasi, apakah ada yang unik dan bisa memperkuat foto? Sesudah itu tentukan sudut pemotretan. Kejelian melihat hal-hal yang unik menjadi salah satu kunci bagus tidaknya foto.
- Gunakan mode metering spot kalau memakai kamera SLR (single lens reflecx), atau mode scene sunset/sunrise jika menggunakan kamera saku.
- Coba ubah setting white balance dari auto ke cloudy untuk mendapatkan foto sunset yang lebih kuat.
- Gunakan kaki tiga (tripod) agar dapat memotret dengan kecepatan rendah.
Dari langit, dari bumi, dari secarik kertas, dari bentuk yang berlalu, dari sarang laba-laba. Kita harus memilih apa yang baik bagi kita di mana pun kita bisa menemukannya…
Kamis, 30 Juni 2011
Tips Menangkap Senja
Rabu, 22 Juni 2011
The Camera has One ‘Eye’
Most Photographs Capture Just One Moment In Time
There is often a decisive moment for pressing the button that best sums up a situation or simply gives a good design. You need to be alert and able to make quick decisions if you are going for this type of picture. Once again, the camera cannot think for you.
The Camera does not Select
item of interest, despite cluttered surroundings. Our natural ‘homing device’ includes turning the head, focusing the eyes and generally disregarding any part of the scene considered unimportant.
Talking to a friend outside their house, you hardly register details of the building behind, but the camera has no brain to tell it what is important and unimportant. It cannot discriminate and usually records too much – the unwanted detail along with the wanted. This becomes all too apparent when you study the resulting photograph. Drainpipes and brickwork in the background may appear just as strongly as your friend’s face . . . and how did that dustbin appear in the foreground?
Using the viewfinder – framing up
Similarly, you can carry a slide mount, or a cardboard cut-out, to look through and practice ways of framing up your subject. When you come to buying a camera, it is most important to choose one which has a viewfinding system you find clear and ‘comfortable’ to use, especially if you wear glasses. After all, the viewfinder is a kind of magic drawing pad on which the world moves about as you point the camera – including or cropping out something here; causing an item to appear in front of, or alongside, another item there. Digital cameras have the added advantage of often allowing you to frame your pictures on the camera’s inbuilt LCD screen as well as through the viewfinder.
Rabu, 15 Juni 2011
Menekan Shutter
Senin, 06 Juni 2011
Belajar Foto-jurnalisme, KFK (Klinik Foto Kompas) Tempatnya
Spesialisasi Fotografi dan Non Fotografi
Fotografi berarti metode untuk merekam gambar (foto) dari suatu obyek melalui pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut: pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat.
Jumat, 03 Juni 2011
Tidak Ada Kamera Terbaik
Tidak ada kamera dengan merek terbaik di dunia. Jika ada maka setiap orang di dunia akan beramai-ramai membeli kamera tersebut dan kamera yang lain menjadi tidak laku. Intinya adalah the man behind the camera atau kemampuan orang yang mengoperasikannya.
Namun bagaimana bagi mereka yang tidak mampu membeli kamera SLR (Single Lens Reflex) yang harganya relative mahal mencapai empat jutaan sebagai harga minimal?
“Tidak masalah, sebuah foto itu yang penting mempunyai misi dan tujuannya jelas selain itu ia juga bisa bercerita. bagi Anda yang pemula, pocket camera bisa menjadi sebuah alternatif”.
(Arbain Rambey)
4 Elemen Penting dalam Memotret
Ada minimal empat elemen penting dalam dunia fotografi yang harus dipahami yakni teknis, komposisi, angle (sudut pandang), dan moment (waktu kejadian). Namun dari keempat hal penting di atas yang tidak kalah penting adalah jangan malu untuk mencoba. Mencoba untuk bereksperimen dengan hasil jepretan kita.
(Arbain Rambey-Fotografer)
Tip Memotret Makro Lewat Alat Bantu dengan Kamera Digital Saku
Nyamuk, lalat, kepik, semut, capung, dan mahluk kecil lainnya tampak ganteng difoto close up, asalkan Anda tahu caranya.
Berikut akan saya coba berikan satu trik untuk satu tingkat memaksimalkan penggunaan kamera digital saku (potret jenis makro).
Rabu, 01 Juni 2011
Pre Wedding Photografy Guide -Mostly Mistakes to Avoid
Selasa, 31 Mei 2011
Rahasia Memotret Lebih Baik dengan Mengenali Dasar-Dasar Fotografi
Fotografi memang bukan segalanya tentang kamera, namun kamera adalah alat untuk meminjamkan mata pemotret kepada penikmat foto. Maka, sekiranya perlu mengenal dan memahami bagaimana kamera bekerja.
Senin, 30 Mei 2011
Resep Foto Bagus
Kurangi jumlah objek yang akan dibidik, mendekatlah pada objek foto atau gunakan zooming, dan terakhir hilangkan elemen nggak penting dengan photoshop (jika perlu).
Minggu, 29 Mei 2011
Mata Kamera
Foto tidak mampu menyajikan keindahan alam yang persis sama dilihat lewat panca indra manusia. Tempias karena percikan hujan deras, jernihnya bulir-bulir embun di pagi hari, birunya awan, eloknya lukisan pelangi, dan sebagainya.
Jumat, 27 Mei 2011
Moment Tepat Bikin Foto Lebih "Bernyawa"
Moment yang dituju pemotret adalah moment yang menjelaskan lebih nyata, lebih deskriptif, apa yang dilakukan objek pada waktu itu. Ini menciptakan komposisi yang lebih menarik, sehingga sanggup merekam sisi terbaik dari objek.
Kamis, 26 Mei 2011
Portfolio Seorang Fotografer
Minggu, 22 Mei 2011
Menjawab Tiga Pertanyaan Utama Fotografi
Jumat, 20 Mei 2011
Panduan Membeli Kamera
Untuk para pemula, tak harus memaksa diri membeli kamera SLR (Single Lens Reflex) atau DSLR. Beli saja kamera digital saku yang ada pilihan setting manual :speed, diafarma dan ISO. Seorang teman yang jago motret menyarankan : "Bob, buat belajar pilih kamera digital saku Rollei, buatan Jerman. 12 MP, hasil jernih dan tajam, ideal motret macro (benda yang mungil-mungil), harga terjangkau; berkisar antara 1,5 juta rupiah.
6 Aturan untuk Menghasilkan Foto yang Baik
Sebuah foto mewakili 1.000 kata-kata. Buatlah foto yang "bernyawa". Ada idiom yang bilang :"Make a picture not just take a picture."Inilah 6 aturan penting yang harus Anda dilakukan untuk menghasilkan foto yang baik.
1. Kamera dan Perangkatnya
Kamera digital saku atau kamera professional harus benar-benar dikuasai penggunaannya oleh pemotret. Baca buku petunjuknya, gunakan metode trial and error untuk mengenal kamera tersebut, bacalah majalah fotografi, bergabunglah dengan komunitas fotografer untuk terus belajar tentang fotografi, perbayak jam terbang dan belajarlah dari kesalahan-kesalahan Anda.
2. Cuaca
Sesuaikan scene position (fitur yang ada di kamera digital saku) dengan cuaca pemotretan. Jangan memaksa memotret jika cuaca sangat tidak mendukung. Cuaca dalam memotret terdiri dari berbagai kondisi di antaranya:
-Hujan
-Mendung
-Berkabut
-Terik
-Dan sebagainya
3. Waktu
Waktu terbaik untuk memotret (di luar ruangan) adalah :
- Antara pukul 05.00 s/d 08.00 WIB
- Antara pukul 16.00 s/d 19.00 WIB
4. Tentukan Objek
Sebelum memotret, tentukan objek foto. Apakah potret bangunan, kendaraan, aktivitas benda bergerak, aktivitas benda diam, orang, pemandangan. Minimalkan elementer yang tidak penting. Jangan memotret “sampah” .
5. Arah Cahaya
- Cahaya dari depan : Objek menghadap langsung ke Matahari dan pemotret membelakangi Matahari. Detail wajah terekam baik, kekurangannya wajah objek terlihat berminyak.
- Cahaya dari samping : ideal untuk sebuah potret close up.
- Cahaya dari belakang : Latar terlihat lebih terang, wajah objek menjadi gelap, solusi tambahkan fill in flash untuk penyempurnaan pada wajah objek. Cahaya dari belakang (backlight ini dapat membuat foto siluet. Matikan flash, pilih latar belakang yang sederhana, dan tidak terlalu ramai, pilih moment yang tepat, lalu tekan shutter).
- Cahaya dari atas : Matahari tepat di atas kepala objek, efeknya objek seperti memakai kacamata (ada bayangan lingkaran di matanya). Gunakan fill in flash untuk menghilangkan bayangan tersebut.
-Cahaya tidak langsung : Objek berfoto di bawah bayangan pohon atau gedung, detail warna menjadi lebih baik.
Semoga tips ini bermanfaat. Selamat memotret, membekukan suatu peristiwa dalam keabadian.